Tepat jam 10.00 pagi hari ini (Jumat, 14 Januari 2022), Rektorat UKIM di bawah pimpinan Rektor Dr. Herzon H. Hetharia, M.Th. dan Majelis Pekerja Harian Sinode GPM menggelar pertemuan terbatas di aula Kantor Sinode GPM. Pertemuan ini merupakan realisasi kesepakatan yang telah dilakukan sejak November 2021.
Dalam pertemuan tersebut, Rektorat UKIM terdiri dari Rektor (Dr. Herzon H. Hetharia), Warek I (Dr. E. Radianto), Warek II (Dr. S. Hehanussa), Warek III (Drs. D. Salakory, M.Si) dan Warek IV (Dr. S. Gaspersz), bersama dengan tiga kepala lembaga, yaitu Drs. M. Maspaitella, M.Si (Penelitian), Dr. J. Noya (Pengabdian kepada Masyarakat) dan Dr. M. Pentury (Penjaminan Mutu). Sedangkan MPH Sinode GPM menyambut dengan formasi Ketua (Pdt. E. Maspaitella, M.Si), Sekum (Pdt. S. Sapulete, M.Si), Wakil Ketua (Pdt. Drs. H. Hetharie), Wakil Sekum (Pdt. Dr. R. Rahabeat), Pdt. J. Colling (Anggota), Pdt. Dr. N. Souisa (Anggota) dan Pnt. Dr. B. Sahertian (Anggota), minus Pnt. F. Papilaya (Anggota).
Pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam ini dimulai dengan mendengarkan pendapat Rektorat UKIM secara bergiliran terkait dengan kondisi terakhir UKIM, sinergitas antara UKIM, Yaperti dan MPH Sinode GPM, persoalan-persoalan yang terkait dengan eksistensi UKIM di tengah perubahan sosial kemasyarakatan yang sedang terjadi, dan kemungkinan-kemungkinan untuk menindaklanjuti pengembangan jejaring kerjasama UKIM dengan GPM yang sejalan dengan tugas dan tanggung jawab UKIM di bidang pendidikan/pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan proses akreditasi yang dikawal oleh lembaga penjaminan mutu kampus di Talake ini. Setelah itu, MPH Sinode GPM memberikan tanggapan mengenai hal-hal yang telah disampaikan oleh UKIM, dimulai dengan tanggapan Ketua MPH Sinode GPM yang dilanjutkan secara bergiliran oleh unsur MPH Sinode lainnya.
Sejumlah isu dibahas bersama dengan aksentuasi pada isu seputar pengelolaan keuangan, penataan kampus di Talake, pengembangan bidang akademik, pembinaan mahasiswa, kerjasama dengan sinode/klasis dan badan-badan pembantu gereja, akreditasi dan rencana penyelesaian pembangunan infrastruktur kampus UKIM di Suli, yang akan diikuti dengan pengalihan fakultas teologi ke lokasi tersebut. Salah satu hal penting yang ditegaskan oleh Ketua MPH Sinode GPM adalah penguatan “budaya kampus” di lingkungan UKIM yang dapat sungguh-sungguh mencirikan karakter kristiani UKIM sebagai kampus yang didirikan dan dikelola oleh GPM melalui Yayasan Perguruan Tinggi (Yaperti) GPM. Sebelumnya, Rektor UKIM juga mengulas tantangan-tantangan yang dihadapi oleh UKIM dalam pengembangannya ke masa depan, serta mengajukan ide-ide yang telah dan sedang dipikirkan untuk diimplementasikan sebagai solusinya.
Di akhir pertemuan ini, Ketua Sinode GPM dan Rektor UKIM bersepakat untuk segera menindaklanjuti hal-hal yang diperlukan sebagai solusi untuk menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh UKIM. Sinergitas GPM dan UKIM menjadi kata kunci utama harus terus-menerus dipertahankan dan diperkokoh agar baik gereja maupun kampus dapat menjalankan berbagai aktivitas yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas, terutama jemaat-jemaat GPM yang selama ini telah mendukung UKIM.