Pada Rabu, 25 Oktober 2023 di ruang kerjanya, Rektor UKIM Dr. Henky H. Hetharia, M.Th bersama Wakil Rektor IV Dr. Steve Gaspersz, MA menyambut dan menerima kedatangan Tim ICRS-UGM. Tim yang terdiri dari empat orang ini adalah Dicky Sofyan, Ph.D (Core Faculty), Dr. Michael R. Quilan (Dosen ICRS), Lakhsmi N. Subandi (Regional Manager Globethics), dan Ida Fitri (Staf ICRS). Kunjungan tim ke Ambon kali ini dialamatkan kepada beberapa lembaga, seperti FKUB Maluku, IAKN Ambon, UKIM Ambon, dan sejumlah aktivis lintas iman yang selama ini telah membangun jejaring kerjasama dalam mengelola isu-isu pluralisme, perdamaian, dan dialog lintas iman.
Dalam diskusi awal, Rektor UKIM saling bertukar pengalaman dalam isu-isu pengelolaan dan pengembangan aktivitas akademik yang perlu dilakukan dalam bentuk-bentuk kolaboratif antarkampus seperti ICRS UGM. Sementara itu, Dicky Sofyan memberikan beberapa informasi penting berdasarkan pengalaman bekerja dalam jejaring internasional yang penting untuk dipertimbangkan bagi UKIM sebagai perguruan tinggi swasta di Indonesia timur.
Perbincangan kemudian dilanjutkan di ruang kuliah Program Pascasarjana UKIM. Kedatangan tim di Kantor Pascasarjana disambut oleh Direktur Pascasarjana Prof. Dr. John Ruhulessin, M.Si dan Kaprodi S3 Prof. Agus Batlajery, Ph.D. Usai memberikan kata sambutan dan pengantar tentang sejarah dibentuknya Program Pascasarjana Magister dan Doktoral Teologi (Konsentrasi Agama dan Kebangsaan), kesempatan diberikan kepada Dicky Sofyan, Ph.D untuk menyampaikan presentasi singkat tentang ICRS-UGM. Selain Sofyan, Lakhsmi Subandi juga mendapatkan kesempatan untuk memaparkan tentang Globethics dalam kapasitasnya sebagai Regional Manager. Setelah itu, para dosen dan mahasiswa pascasarjana memperkenalkan diri dan menyampaikan rencana-rencana riset mereka, yang kemudian ditanggapi oleh Sofyan dan Subandi secara bergantian. Berbagi pengalaman sebagai alumni ICRS juga disampaikan oleh Dr. Michael Quilan, MA, seorang pendeta dari salah satu gereja di Texas, Amerika Serikat. Quinlan memilih melanjutkan studi doktoralnya di ICRS-UGM karena selain ingin memperdalam pengetahuan tetapi juga ingin mempunyai pengalaman berinteraksi lintas iman dalam kehidupan sehari-hari di Yogyakarta.
ICRS adalah singkatan dari Indonesian Consortium for Religious Studies. Ini merupakan konsorsium akademik dari tiga universitas di Yogyakarta, yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), dan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Secara institusional, ICRS bernaung di bawah Sekolah Pascasarjana UGM. Penyelenggaraan program doktoral di ICRS dilaksanakan dengan standar internasional, salah satunya dengan menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam seluruh aktivitas akademik. Program doktoral interreligious studies oleh ICRS telah mendapat pengakuan internasional dan menempatkannya sebagai program doktoral peringkat unggul di Indonesia dan peringkat ke-51 internasional.