Pendidikan politik yang sehat dan cerdas merupakan proses penting dalam meningkatkan kapasitas pengetahuan dan penguatan etika publik setiap warga negara. Untuk maksud itulah, maka UKIM sebagai perguruan tinggi yang melayani kebutuhan publik di bidang pendidikan tinggi terpanggil untuk berpartisipasi berkontribusi dalam hal dimaksud. Setelah beberapa kali mengundang para tokoh publik yang bergerak dalam berbagai bidang untuk menyajikan kuliah umum di kampus orang basudara ini, hari ini bertepatan dengan momentum Hari Pahlawan 10 November 2023, UKIM mengundang dua Anggota DPR RI asal Maluku, yaitu Hendrik Lewerissa, SH, LLM dan Saadia Uluputty, ST, MT.
Kedua wakil rakyat asal Maluku ini secara bergantian memaparkan materi dengan sorotan tema “Peran Strategis Legislatif dalam Pembangunan Masyarakat, Bangsa dan Negara Indonesia”. Sebagai pemateri pertama, Hendrik Lewerissa mengulas tentang peran dan tanggung jawab MPR RI. Lewerissa membahas tentang perubahan posisi MPR sebelum amandemen dan lebih condong untuk mengusung ideal bahwa MPR harus dikembalikan sebagai lembaga tertinggi negara. Posisi MPR tidak bisa disetarakan dengan DPR. “Luka ketatanegaraan” adalah istilah yang digunakan oleh Lewerissa untuk menggambarkan perubahan posisi MPR pada masa Reformasi 1998 yang dianggapnya sangat terburu-buru pada masa itu. MPR hanya bisa mengatur (internal) tapi tidak punya fungsi menetapkan.
Pada paparan kedua, Saadia Uluputty fokus memaparkan peran dan fungsi DPR dalam melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintahan. Di sela-sela kuliahnya, Uluputty menayangkan video rekaman dirinya hearing dengan pihak kementerian terkait dengan pengelolaan hasil laut dan nasib nelayan di Kepulauan Aru. Uluputty juga memaparkan tentang dinamika politik hingga RUU Kepulauan masih belum ditetapkan hingga saat ini. Padahal RUU sangat menentukan pembangunan di daerah-daerah kepulauan.
Pada sesi tanya-jawab, sejumlah mahasiswa dari beberapa fakultas mengajukan pendapat dan pertanyaan. Dimoderasi oleh Novita Magrib, ST, MT (dosen fakultas teknik), kedua wakil rakyat tersebut menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para mahasiswa yang mewakili tujuh fakultas di UKIM, dengan menyajikan sejumlah fakta dan data sebagai produk perjuangan mereka dalam memperjuangkan aspirasi rakyat Maluku. Lewerissa dan Uluputty juga mengajak para mahasiswa agar terus belajar sesuai dengan kompetensi keilmuannya masing-masing dan turut andil dalam mengawal proses pembangunan masyarakat yang berkeadilan dan berkesejahteraan di Provinsi Maluku.
Pada akhir sesi kuliah umum ini, Lewerissa dan Uluputty masing-masing menyerahkan bantuan beasiswa kepada UKIM, yang diterima secara simbolis oleh Rektor UKIM Dr. Henky H. Hetharia, M.Th. Rektor UKIM menerima dan menyampaikan terima kasih kepada kedua wakil rakyat tersebut karena kesediaan mereka bertandang ke kampus UKIM sekaligus memberi bantuan beasiswa.