Mengawali aktivitas perkuliahan pada Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025, UKIM menggelar kuliah umum yang kali ini disajikan oleh Kapolda Maluku, Irjen Pol Drs. Eddy Sumitro Tambunan, M.Si. Kuliah Umum Pembukaan Semester merupakan tradisi akademik yang diselenggarakan oleh UKIM sebagai pemantik proses perkuliahan di semester baru. Penyaji materi atau narasumber kuliah umum adalah undangan dari kalangan luas yang memiliki kompetesi dan pengalaman untuk membedah suatu topik yang telah ditentukan. Dengan kuliah umum ini, diharapkan semua dosen dan mahasiswa memperoleh wawasan tentang isu-isu aktual yang dipresentasikan oleh para narasumber, dan pada gilirannya dapat dikembangkan secara akademik sesuai bidang keilmuan masing-masing.
Selama sekitar satu jam, Kapolda Maluku mengulas topik “Peran Generasi Z dalam Menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat”. Diawali dengan perspektif historis tentang kemenjadian Indonesia pascakolonial hingga era kontemporer yang ditandai dengan perkembangan teknologi informasi-komunikasi secara massif, terutama Artificial Intelligence (AI). Perkembangan teknologi tersebut telah menimbulkan dampak perubahan signifikan dalam kebudayaan dan gaya hidup masyarakat lokal dan global. Kapolda Maluku menyasar pada kondisi perubahan yang tampak pada karakter dan gaya hidup Gen-Z. Perubahan itu bisa mengarah kepada hal yang positif dan konstruktif, yaitu makin berkembangnya wawasan Gen-Z karena dukungan teknologi internet dan AI. Namun, di sisi lain, perubahan itu juga membentuk karakter serba instan, pragmatis, dan rentan sehingga mudah dengan cepat mengubah keputusan-keputusan penting dalam hidup jika dianggap tidak sesuai dengan passion-nya. Itu yang memunculkan istilah “generasi strawberry”.
Dalam sambutannya, Rektor UKIM, Pdt. Dr. Henky H. Hetharia, M.Th., menyampaikan terima kasih kepada Kapolda Maluku yang di tengah-tengah kepadatan agenda tugas dapat menyediakan waktu menerima undangan UKIM untuk menyampaikan kuliah umum tahun 2025. Momen ini tidak hanya memiliki signifikansi akademis yang diperoleh dari pejabat publik di daerah ini, tetapi sekaligus memperkuat relasi kemitraan antara UKIM dengan berbagai lembaga di luar kampus, termasuk Kepolisian Daerah Maluku. Kemitraan ini sangat strategis, lanjut Hetharia, sebab UKIM membina dan mendidik para mahasiswa yang mempunyai latar belakang yang beragam sehingga kerap terjadi gesekan-gesekan akibat kesalahpahaman antarkelompok. Kemitraan dengan pihak Polda Maluku selama ini sudah berjalan secara kooperatif terutama dalam menangani kasus-kasus yang terkait aktivitas kemahasiswaan. Oleh karena itu, kehadiran Kapolda Maluku dalam Kuliah Umum ini makin mengukuhkan relasi kemitraan antara UKIM dan Polda Maluku.
Mahasiswa memberikan tanggapan secara antusias dengan menyampaikan pernyataan dan pertanyaan kritis mereka seputar dinamika keamanan dan ketertiban masyarakat di Maluku, yang pada dasarnya melibatkan partisipasi kolaboratif antara pihak kampus dan aparat kepolisian yang bernaung di bawah Kepolisian Daerah Maluku.










