Menatap dan Menyiapkan Indonesia Masa Depan
Dr. (Cand.) Febry Calvin Tetelepta, S.Fil., M.H.
Sebagai pemantik semangat pembelajaran bagi sivitas akademika UKIM, maka mengawali aktivitas perkuliahan Semester Genap 2023/2024, UKIM menggelar Kuliah Umum yang kali ini dipayungi oleh tema “Menatap dan Menyiapkan Indonesia Masa Depan”. Kuliah Umum ini dilaksanakan pada Senin, 29 Januari 2024 di Aula UKIM dan dihadiri oleh dosen dan mahasiswa dari tujuh fakultas. Penyaji materi kuliah umum pada awal tahun 2024 ini adalah Dr. (Cand.) Febry Calvin Tetelepta, S.Fil., M.H. yang sekarang menduduki posisi sebagai Kepala Deputi I Kantor Staf Presiden Republik Indonesia.
Dalam arahan pembuka kuliah umum, Rektor UKIM, Pdt. Dr. Henky H. Hetharia, M.Th., menyampaikan bahwa pelaksanaan kuliah umum merupakan tradisi akademik yang terus dipertahankan oleh UKIM untuk memantik semangat belajar dan mengembangkan kemampuan analisis sivitas akademika UKIM, terutama yang berkaitan dengan isu-isu nasional dan global. Hetharia juga menegaskan bahwa kuliah umum setiap awal semester menjadi aktivitas akademik yang penting agar sivitas akademika UKIM dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan narasumber yang memiliki kapasitas intelektual, pengalaman, dan profesionalitas yang berbeda-beda. Selain itu, kuliah umum ini juga dapat memperkuat jejaring kelembagaan antara UKIM dengan institusi-institusi lain.
Kuliah umum UKIM berlangsung selama kurang-lebih 2 jam yang dimoderasi oleh Dr. (Cand.) Stenly Salenussa, SE, M.Sc. (dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis). Febry Tetelepta memaparkan secara rinci dengan tayangan data yang akurat mengenai politik pembangunan yang diimplementasikan oleh pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Dimulai dengan visi-misi pembangunan hingga implementasi program pembangunan nasional melalui sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN). Bentangan situasi problematik dipaparkan secara kritis oleh Tetelepta terkait dinamika sosial-budaya dan politik-ekonomi dalam memetakan kebutuhan pembangunan pada setiap wilayah di Indonesia yang memiliki karakteristik demografis dan geografis yang beragam. Paradigma politik pembangunan selama pemerintahan Presiden Joko Widodo, menurut Tetelepta, mengalami pergeseran aksentuasi dari “Jawa-sentris” menjadi “Indonesia-sentris”. Pergeseran inilah yang membuka peluang bagi pengembangan kawasan-kawasan yang selama ini tidak diperhatikan dalam perencanaan pembangunan nasional sebelumnya.
Selain menyajikan materi kuliah umum, sebagai Ketua Ikatan Alumni UKIM, Tetelepta juga menantang para dosen dan mahasiswa UKIM untuk memperkuat kapasitas individu dan kelembagaan agar dapat berkontribusi secara lebih pro-aktif dan progresif bagi kesejahteraan masyarakat. Tetelepta menegaskan dari pengalaman pribadinya bahwa mahasiswa harus berani berpikir out of the box dan melakukan lompatan-lompatan besar keluar dari zona nyaman. Jika tidak, maka tidak akan ada tantangan-tantangan yang mendorong lahirnya kreativitas dan inovasi, yang pada akhirnya hanya melahirkan kepasifan dan membuang peluang-peluang untuk menata masa depan sendiri dengan lebih baik. “Tidak ada yang memberi kita peluang karena peluang harus kita ciptakan atau kita rebut dengan usaha kita sendiri,” tandas Tetelepta.
Pada akhir kuliah umum, Tetelepta menyerahkan bantuan beasiswa kepada sejumlah mahasiswa UKIM dan membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk mengajukan lamaran menjadi tenaga magang di Kantor Staf Presiden. Bantuan tersebut diterima oleh Rektor UKIM dan para dekan di lingkungan UKIM.[SG]